Friday, August 14, 2015

(another) Album Review

Mau coba nge-review album lagi nih. Udah bertahun-tahun yang lalu terakhir nulis tentang album.
Salah satu resolusi saya tahun 2015 ini sih adalah mendengarkan setidaknya 1 album tiap bulannya. Lalu ketika dijalani, dipertemukanlah saya dengan berbagai referensi baru yang mantap. Dominan sih masih mendengarkan folk dan indie-pop but that’s all worth to listen. Here’s the list:

1.       In a Million Years by Last Dinosaur
 
Album yang mendapatkan predikat khusus dari review kanal The Guardian ini membuat saya jatuh cinta dengan cara perlahan. Seperti engga cukup mendengarkan sekali saat awal tahun. Selang beberapa bulan kemudian saya mulai mendengarkan lagi untuk mencari esensi album ini. And I found it! Lagu-lagunya berusia young-adult, rasa jatuh cinta yang digambarkan melalui lagu-lagu di album ini seputar mengumbarkan janji setia dan rasa berbunga yang smooth dan manis tetapi sederhana. Terasa sekali di lagu Weekend dan Honolulu. Perjuangan pembuktian diri ingin mendapatkan kekasih terlihat di track pertama album ini, mendengar Zoom membuat kita ingin membuktikan janji setia itu.

2.       Constellation by Stars and Rabbit

 
Setelah jatuh cinta, Stars and Rabbit mengumpulkan elegi-nya dengan apik di album pertama mereka. Vokal Elda seakan dengan mudah merasuk ke lagu-lagunya yang memunculkan kesan meratap. Tidak berlebihan seperti yang Bruno Mars lakukan di pasarnya. Begitu juga dengan pembawaan Elda di beberapa lagu folk di dalamnya yang sedikit ceria, menggemaskan.
Like It Here menjadi pilihan lagu pembuka yang tepat. Mencitrakan keseluruhan album. Rabbits Run menjadi selingan gembira di tengah-tengah urutan kesedihannya. You Were Universe tidak kalah menyedihkan sekaligus menenangkan.

3.       Alam Raya dalam Harmoni by Maladialum


Band ini secara tidak sengaja saya tau dari seorang teman yang menge-share foto albumnya di Facebook. By judge a book by its cover, saya tertarik sekali dengan nama band ini: Maladialum. Pencarian album fisiknya pun cukup perjuangan, selain tidak dijual di toko CD major dan social media reseller, Maladialum tidak besar terdengar di media. Alhasil? Saya kepo sana-sini dan berhasil dapat kontak Keyboardist-nya! Ya saya seniat itu :) lalu pesan, dan berhasil sedikit SKSD dengan dia :))))) Mottonya sangat menarik: Apa yang diambil dari alam, harus kembali ke alam. Kira-kira begitu, maaf saya lupa sedikit detailnya. Alhasil, bonus albumnya adalah benih sayuran bayam. Unik!

Oke, cukup dengan cerita perjuangan saya. Mari fokus ke kualitas albumnya. Untuk lagu-lagunya sendiri, Maladialum saya lihat mengambil dua tema. Yaitu penggambaran cinta pada manusia dan pada alam. Warna musiknya akustik tetapi kaya, unsur-unsur sentuhan musik pulau Bali melebur di lagu-lagu album ini. Tracklist urutan genap (track 2,4, dan 6) menjadi favorit saya, bukan berarti yang urutan ganjil tidak menarik perhatian. Matahari sebagai lagu pembuka yang membahagiakan, Sukma yang mengisahkan sebuah komitmen, serta Anomali adalah melepaskan dengan ikhlas. Racikan lagu-lagu ini pas dinikmati saat Minggu pagi.

 
4.       Anak Sungai by Deugalih & Folks


Lagi-lagi tertarik karena melihat namanya yang unik. Deugalih. Dan ternyata memang nama aslinya. Album Anak Sungai menarik di segi visual, pun packaging. Bikin saya engga sabar lihat kualitas tracklist-nya.  Ternyata musik folk yang diramu oleh Deugalih mengisi ekspektasi saya, terlihat disini minat Deugalih untuk menggeluti genre ini. Saya cukup dibuat tercengang oleh cenkok Deugalih yang khas ketika bernyanyi, membuat jatuh hati. Banjo dan ukulele dominan di lagu-lagunya. Musikalisasi puisi Buat Gadis Rasid cukup mencengangkan, energi yang kuat terasa di lagu ini. Ilalang dan Minggu Pagi menjadi andalan saya dalam hal pilihan diksi untuk lirik, hanya saja sedikit kurang kuat. Untuk selera, saya lebih menyukai Deugalih bernyanyi menggunakan bahasa ibu, Earth dan Heyya Kid membuat saya merasa kehilangan pribadi Deugalih sesaat. 

  Selain album, membaca 1 buku dan menonton 1 film tiap bulan adalah resolusi lainnya. Mungkin post selanjutnya saya akan review salah satu topik itu. Ciao!

No comments:

Post a Comment